Monday, May 12, 2014

VENTILASI


Pengertian Ventilasi
Tersedianya udara segar dalam rumah atau ruangan amat dibutuhkan manusia, sehingga apabila suatu ruangan tidak mempunyai sistem ventilasi yang baik dan over crowded maka akan menimbulkan keadaan yang dapat merugikan kesehatan.
Sebelumnya terlebih dahulu masyarakat harus mengetahui pengertian dari ventilasi.  Ventilasi sendiri adalah tempat keluar masuk dan pertukaran udara yang digunakan untuk memelihara dan juga mengatur udara sesuai kebutuhan dan kenyamanan. Prinsip kerja ventilasi ini adalah membuat suatu proses pertukaran udara yang terjadi karena perbedaan tekanan. Yang mana udara akan bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi menuju tempat yang bertekanan rendah. Ventilasi dapat berupa pintu, jendela, lubang angin, ventilasi sistem pengendali suhu dan kelembaban, ventilasi sistem pengeluaran udara (exhaust system) dan pemasukan udara (supply system), atau juga bisa dibantu menggunakan  kipas angin (fan).
Pengadaan ventilasi tentunya mempunyai tujuan, antara lain :
1.        Mengeluarkan kontaminan
2.        Mengatur panas atau dingin di dalam ruangan
3.        Menyegarkan ruangan dengan pertukaran udara
4.        Mengencerkan konsentrasi kontaminan dalam udara
5.        Mencegah terjadinya peledakan atau kebakaran

Jenis-Jenis Ventilasi
Ventilasi mempunyai 4 jenis, diantaranya :
1.        Ventilasi umum
Ventilasi umum digunakan untuk menurunkan konsentrasi kontaminan udara di dalam ruang kerja sampai mencapai kadar/tingkat yang tidak membahayakan. Ventilasi umum ini dapat terlaksana dengan 2 cara, yaitu:
a.       Ventilasi horizontal (silang)
Aliran udara yang masuk tidak boleh terhambat, tidak boleh terlalu kuat dan juga harus diarahkan ke bagian yang ditempati. Karena pada dasarnya semakin besar perbandingan lubang ventilasi, maka semakin tinggi pula kecepatan angin yang masuk.
b.      Ventilasi vertikal
Aliran udara terjadi karena perbedaan berat jenis lapisan udara luar dan dalam bangunan. Contohnya saja seperti pembuatan cerobong. Semakin tinggi cerobong udara, maka semakin baik pula sirkulasi udara dalam ruangan.
Syarat-syarat menggunakan ventilasi umum, yakni :
a.         Toksisitas rendah
b.        Jumlah kontaminan tidak besar (sedikit) dan tidak terus-menerus
c.         Sumber merata
d.        Konsentrasi rendah

2.        Ventilasi buatan (mekanik)
Pengaturan aliran udara dibantu dengan alat mekanik seperti kipas angin, penyedot udara, atau exhauster. Pemakaian ventilasi ini biasanya disebabkan ruangan yang terlalu luas sehingga tidak cukup jika hanya menggunakan ventilasi umum karean dirasa kurang efektif. Adapun persyaratan dalam menggunakan ventilasi mekanik, antara lain:
a.         Sistem ventilasi harus bekerja terus-menerus selama ruangan digunakan
b.        Penempatan ventilasi mekanik harus memungkinkan pertukaran udara bekerja secara maksimal

3.        Ventilasi lokal
Pembuangan udara dilakukan langsung dari sumber kontaminan melalui corong penghisap yang berada di dekat sumber kontaminan. Tahap selanjutnya dari corong penghisap langsung disalurkan melalui pipa-pipa saluran dibantu dengan penyedot udara. Kemudian tahap terakhir udara bersih dibuang langsung ke atmosfir. Ventilasi local mempunyai 5 tipe, yakni:
a.         Ventilasi local dengan sistem pembersih kontaminan
b.        Ventilasi local dengan corong pengeluaran yang berada di dekat sumber kontaminan
c.         Ventilasi local dengan corong celah
d.        Ventilasi local dengan sistem tiup dan bisa (push and pull exhauster)
e.         Ventilasi local untuk pembuangan kontaminan yang ada pada pabrik penyepulan logam

4.        Ventilasi pengendalian suhu udara
Ventilasi ini bertujuan untuk menurunkan panas di dalam ruangan dan diganti denga udara dingin dan menyegarkan. Cara kerja pengendalian suhu udara ini dapat dilaksanakan dengan ventilasi alami maupun mekanik seperti kipas angin ataupun pendingin udara (AC). Sistem pendingin ruang ini terdiri dari sistem langsung dan tidak langsung. Yang mana sistem langsung (direct cooling), udara didinginkan dengan zat pendingin dengan sistem paket. Dan sistem tidak langsung (indirect cooling), udara didinginkan menggunakan media air es dan mesin pengolah udara.

Perancangan Ventilasi
1.        Perancangan ventilasi umum dengan beberapa cara :
Menentukan ventilasi gaya angin yang akan digunakan. Factor-faktor yang mempengaruhi jalan kerja ventilasi yang disebabkan oleh gaya angin, yaitu:
a.         Kecepatan rata-rata
b.        Variasi kecepatan dan arah angin harian dan musiman
c.         Hambatan sekitar seperti banguna yang berdektan, pohon, semak, dll.
d.        Angin yang kuat
Untuk menghasilkan laju aliran udara ditunjukkan dengan persamaan kuantitas gaya angin melalui ventilasi bukaan inlet oleh angin. Q = CV.A.V………(2.5)
Keterangan :
Q = laju aliran udara, m3/sec
A = luas bebas dari bukaan inlet, m2
V = kecepatan angin, m/sec
CV = effectiveness dari bukaan
Selain inlet penepatan outlet juga bisa sesuai yang diinginkan seperti :
a.         Pada sisi yang berdekatan ke muka arah angin
b.        Pada atap
c.         Pada sisi arah tempat teduh dari bangunan yang berlawanan dengan inlet
d.        Pada cerobong
Penempatan inlet harus di dalam daerah bertekanan tinggi, sedangkan outlet harus di daerah bertekanan rendah.

2.        Perancangan ventilasi mekanik dengan beberapa cara :
a.         Menentukan kapasitas fan
b.        Merancang distribusi udara atau kebutuhan laju udara seperti di bawah ini :
No
Fungsi Gedung
Satuan
Kebutuhan Udara Luar

Merokok
Tidak Merokok

1
Laundri
(mᵌ/min)/orang
1,05
0,46

2
Restoran:



a. Ruang Makan
(mᵌ/min)/orang
1,05
0,21


b. Dapur
(mᵌ/min)/orang
-0,3
0,3


c. Fast Food
(mᵌ/min)/orang
1,05
0,21

3
Service mobil



a. Garasi (tertutup)
(mᵌ/min)/orang
0,21
0,21


b. Bengkel
(mᵌ/min)/orang
0,21
0,21

4
Hotel, Motel, dsb:



a. Kamar Tidur
(mᵌ/min)/orang
0,42
0,21


b. Ruang tamu/ ruang duduk
(mᵌ/min)/orang
0
0,75


c. Kamar mandi/ Toilet
(mᵌ/min)/orang
0
0


d.Lobi
(mᵌ/min)/orang
0,45
0,15


e. Ruang pertemuan (kecil)
(mᵌ/min)/orang
1,05
0,21


f. Ruang rapat
(mᵌ/min)/orang
1,05
0,21

5
Kantor



a. Ruang Kerja
(mᵌ/min)/orang
0,6
0,15


b. Ruang pertemuan
(mᵌ/min)/orang
1,05
0,21

6.
Ruang Umum



a. Koridor
(mᵌ/min)/orang
0
0


b. WC umum
(mᵌ/min)/orang
2,25
2,25


c. Ruang Locker/ Ruang Ganti baju
(mᵌ/min)/orang
1,05
0,45

7.
Pertokoan



a. Besmen Lantai Dasar
(mᵌ/min)/orang
0,75
0,15


b. Lantai Atas Kamar Tidu
(mᵌ/min)/orang
0,75
0,15


c. Mall dan Arkade
(mᵌ/min)/orang
0,3
0,15


d. Lif
(mᵌ/min)/orang
0
0,45


e. Ruang Merokok
(mᵌ/min)/orang
1,5
0

8.
Ruang Kecantikan


a. Panti Cukur dan Salon
(mᵌ/min)/orang
0,87
0,6

b. Ruang Olah Raga
(mᵌ/min)/orang
0
0,42

c. Tako Kembang
(mᵌ/min)/orang
0
0,15

d. Salon Binatang Peliharaan
(mᵌ/min)/orang
0
0,3
9.
Ruang Hiburan




a. Disko dan Bowling
(mᵌ/min)/orang
0
0,21

b. Lantai Gerak atau Gymnasium
(mᵌ/min)/orang
0
0,6
Tabel 2.3. Kebutuhan Laju Udara Ventilasi








3. menentukan kebutuhan udara yang diperlukan sesuai fungsi ruangan
Kecepatan angin yang tepat bagi tenaga kerja yang terpapar panas di berbagai suhu, antara lain :
Suhu (˚C)
Kecepatan Angin (m/detik)
16 – 20
0,25
21 – 22
0,25 – 0,30
24 – 25
0,40 – 0,60
26 – 27
0,70 - 1,00
28 - 30
1,10 – 1,30

Penyakit Yang Terkait Dengan Venstilasi
Beberapa penyakit yang ada kaitannya dengan masalah ventilasi yang paling umum adalah iritasi mata, sesak napas, bronchitis yang disebabkan oleh debu halus yang tidak bisa keluar melalui ventilasi atau juga bisa karena kelembaban dan suhu dalam suatu ruangan tidak sesuai dengan semestinya.

Tentang Ventilasi
Perlindungan tenaga kerja dan perbaikan lingkungan kerja yang terdiri dari faktor : fisika, kimia, biologi dan ergonomi dari suatu substansi di tempat kerja, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan kemakmuran bangsa Indonesia (pembukaan UUD 45 alinea 4a UU No, 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja.Semakin tinggi teknologi yang digunakan, akan beri dampak, kemungkinan terjadi ancaman lingkungan kerja ( resiko bahaya : uap, logam, debu, gas2 kimia berbahaya, partikel logam berat,dll. Begitu juga dengan perundang-undangan telah mengatur besarnya ventilasi yang sesuai dengan pengguna di dalamnya. Undang-undang ini terdapat di SNI 03-6572-2001, OSHA 1910.94 tentang ventilation dan OSHA 1918.94 tentang ventilation and atmosphere condition.

Referensi :
http://nuzuliana.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-ventilasi-umum.html
http://ikl-mdo.blogspot.com/2013/07/jenis-jenis-ventilasi-dan-hubungannya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ventilasi
http://dekor-minimalis.blogspot.com/2013/04/pentingnya-ventilasi-silang-dengan.html

Artikel Terkait