Wednesday, September 20, 2017

GAYA ARSITEKTUR PESISIR NATUNA


Gaya arsitektur bangunan di Natuna mengarah ke daerah pesisir karena Natuna merupakan daerah kepulauan di Indonesia. Gaya arsitektur dipengaruhi oleh pola dan gaya bangunan masyarakat pada kawasan pesisir dan mayoritas masyarakat melayu sebagai budaya yang mayoritas disana.
Berikut penjabaran mengenai pola pemukiman dan gaya bangunan yang ada di Natuna:
a.     Pola Pemukiman Penduduk
Karena Selat Lampa masuk kedalam daerah administratif Pulau Tiga maka gaya bangunan yang ada akan sama dengan yang ada di wilayah Pulau Tiga. Masyarakat Pulau Tiga merupakan masyarakat pesisir yang pola permukimannya berbentuk linier yaitu memanjang mengikuti garis pantai dengan pintu masuk setiap bangunan menghadap ke akses jalan.

Orientasi Bangunan Ke Akses Jalan, di Perkampungan Nelayan Penagi
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016

Orientasi bangunan sebenarnya sebelum terjadi perbaikan infrastruktur jalan bangunan mengarah ke laut karena mereka menggunakan transportasi air, namun terjadi perubahan arah muka bangunan karena terjadinya perpindahan pergerakan manusia yang sebelumnya dari air, berubah terorientasi ke transportasi darat.

 Pola Pemukiman di Pulau Batang, Pulau Tiga
Sumber: https://www.google.com/maps/place/Kepulauan+Natuna/@3.6393395,108.0813641,1316m/data=!3m1!1e3!4m5!3m4!1s0x31eedbf7dc679915:0xd83e10c76717fdfc!8m2!3d3.3443236!4d108.2694546.jpg

Pola Pemukiman di Pulau Lagong, Pulau Tiga
Sumber: https://www.google.com/maps/place/Kepulauan+Natuna/@3.6344774,108.1093472,1342m/data=!3m1!1e3!4m5!3m4!1s0x31eedbf7dc679915:0xd83e10c76717fdfc!8m2!3d3.3443236!4d108.2694546.jpg

Dapat disimpulkan bahwa pola pemukiman yang ada di Pulau Tiga berpola linier (memanjang) dan pemukiman berada disepanjang garis pantai, dan orientasi pemukiman berubah kearah akses jalan atau daratan.
b.     Gaya Arsitektur
Arsitektur pada gugusan kepulauan Natuna memiliki karakteristik yang khas pada setiap bangunan yang ada. Karakter budaya melayu pesisir yang kental menjadi kekayaan wisata dalam bidang benda. Karakteristik tersebut menjadikan arsitektur pada gugusan kepulauan Natuna memiliki daya tarik dan unik jika dibandingkan dengan arsitektur pada kawasan lainnya.


Pemukiman Nelayan, Penagi
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016

Jika dilihat bangunan-bangunan yang terdapat di natuna hampir sama dengan gaya bangunan masyarakat melayu pesisir pada umumnya. Menggunakan atap miring untuk menghindari beban hujan. Menggunakan dinding dari kayu yang disusun secara horizontal. Menggunakan tiang kayu sebagai struktur utama bangunan. Memiliki ketinggian bangunan yang menyesuaikan dengan pasang surut air laut.

Tiang Pada Pemukiman Pesisir, Ranai
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016

Bangunan dibuat panggung karena untuk menghindari terjadinya bangunan yang tergenang oleh air laut ketika pasang tertinggi terjadi. Pada tiang/tongkat lansung dibenamkan kedalam tanah/pasir sampai menyentuk bagian keras. Berbeda dengan tiang atau tongkat pada bangunan melayu lainnya yang tiang bangunan tidak dibenamkan kedalam tanah.

Rumah Masyarakat Pesisir, Ranai
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016

Material yang digunakan pada bangunan di Natuna mayoritas masih menggunakan kayu. Material kayu digunakan pada tiang/tongkat, lantai, dinding, dan struktur atap, sedangkan penutup atap menggunakan seng. Sebagian rumah yang ada sudah menggunakan material beton dikombinasikan dengan kayu. Berkurangnya penggunaan kayu disebabkan karena langkanya dan dilarangnya menggunakan kayu disana.

Di tulis oleh: Fachry Enzeta, 2017

Artikel Terkait