Tinjauan Pustaka | Studi Kasus | Identifikasi | Karya | Referensi | Arsitektur dan Lainnya
Monday, May 12, 2014
TEKNOLOGI BAHAN KAYU
Defenisi
Kayu
Kayu
merupakan hasil hutan dari kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah
diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa
sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengertian kayu
disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di
hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan
bagian-bagian mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan
penggunaan.Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar.
(Dumanauw.J.F, 1990)
Kayu adalah
bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami
lignifikasi (pengayuan).Kayu merupakan bahan yang dapat menyerap air
disekitarnya (hygroscopic), dan dapat mengembang dan menyusut sesuai kandungan
air tersebut. Karenanya, kadar air kayu merupakan salah satu syarat kualitas
produk kayu gergajian. Jika dimaksudkan menerima beban, kayu memiliki karakter
kekuatan yang berbeda dari bahan baja maupun beton terkait dengan arah beban
dan pengaruh kimiawi.Karena struktur serat kayu memiliki nilai kekuatan yang
berbeda saat menerima beban. Kayu memiliki kekuatan lebih besar saat menerima
gaya sejajar dengan serat kayu dan lemah saat menerima beban tegak lurus arah
serat kayu.
JENIS –
JENIS KAYU
Ø Kayu Jati
(tectonaGrandis), Jatos, Deleg, Jawa Teak
Tumbuh di:
Jawa, Selawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Lampung, Madura
Ø Kayu
Kamfer (Dryobalanops spp), Kapur, sintak, Kuras
Tumbuh di:
Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau dan Kalimantan
Ø Kayu
Keruing (Dipterocarpus spp), Ariung, Kayu kawan
Tumbuh di:
Sumatra, Jawa, Kalimantan
Ø Kayu
meranti: merah (Shorea spp), Tengkawang, Lanau, kayu bapa
Tumbuh di:
Sumatra, Jawa, Maluku
Ø Kayu
Mahoni: Sweitenia
Tumbuh di:
jawa
Ø Kayu
Kelapa (cocos nucifera), Glugu
Tumbuh di:
seluruh Indonesia
Ø kayu Jati
Ø Kayu Ebony
Ø Kayu
Berdaru
Ø Kayu
Merbau
Ø Kayu
Kranji
Ø Kayu Balau
Ø Kayu
Bangkirai
KELEBIHAN
KAYU
1. Bobotnya ringan (BJ dibawah 1).
2. Memiliki daya tahan yang cukup
tinggi terhadap pengaruh kimia dan listrik.
3. Kayu merupakan bahan mentah yang
mudah diproses untuk dijadikan barang lain.
4. Mudah didapat , murah , dan mudah
dikerjakan.
5. Cukup awet/ tahan lama
6. Kayu merupakan sumber kekayaan alam
yang tidak akan habis, apabila dikelola dengan baik.
7. Kayu mempunyai sifat-sifat spesifik
yang tidak bias ditiru oleh bahan lain yang dibuat oleh tangan manusia
8. Pada umumnya kayu yang berat jenisnya
tinggi mempunyai modulus elastisitas dan kekuatan yang tinggi pula(sesuai
dengan kelas kuatnya)
9. Cukup tahan terhadap beban tekan dan
beban tarik.
KEKURANGAN
KAYU
1. Kurang homogen dengan cacat-cacat
alam seperti arah serat yang membentuk penampang, spiral dan diagonal, mata
kayu, dll
2. Daya muai dan susut yang besar (
bersifat higroskopis)
3. Kurang awet.
4. Pada pembebanan dalam jangka
panjang, lendutan cukup besar.
5. Mudah terbakar.
6. Apabila proses pengeringan kurang
baik akan menimbulkan serangan cendawan/jamur.
7. Disenangi serangga/kumbang kayu.
8. Cacat pada kayu mengakibatkan
kekurangan atau kesulitan pada penggunaan dan pengerjaa kayu.
9. Cacat diawal pertumbuhan, akan
menjadi cacat pada kayu setelah pohon ditebang.
6. SIFAT KAYU
a) Sifat fisik kayu
Berat jenis
merupakan petunjuk penting bagi aneka sifat kayu.Makin berat kayu itu, umumnya
makin kuat pula kayunya. Semakin ringan suatu jenis kayu, akan berkurang pula
kekuatannya. Berat jenis ditentukan antara lain oleh tebal dinding sel, dan
kecilnya rongga sel yang membentuk pori-pori.
a. Keawetan
alami kayu
Yang
dimaksud dengan keawetan alami, ialah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur
perusak kayu dari luar seperti : jamur, rayap, bubuk, cacing laut dan makhluk
lainnya yang diukur dengan jangka waktu tahunan. Keawetan kayu tersebut
disebabkan oleh adanya suatu zat di dalam kayu (zat ekstraktif) yangmerupakan
sebagian unsur racun bagi perusak-perusak kayu, sehingga perusak tersebut tidak
sampai masuk dan tinggal di dalamnya serta merusak kayu.
b. Warna
kayu
Ada beraneka
macam, antara lain warna kuning, keputih-putihan, coklat muda, coklat tua,
kehitam-hitaman, kemerah-merahan dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan oleh
zat-zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda. Warna suatu jenis kayu
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut : umur pohon dan kelembaban udara.
Kayu pohon yang lebih tua dapat lebih gelap dari kayu pohon yang lebih muda
dari jenis yang sama. Kayu yang kering berbeda pula warnanya dari kayu yang
basah. Kayu yang lama berada diluar dapat lebih gelap, dapat juga lebih pucat
daripada kayu yang segar.
c.
Higroskopik
Kayu
mempunyai sifat higroskopik, yaitu dapat menyerap atau melepaskan air atau
kelembaban.Suatu petunjuk, bahwa kelembaban kayu sangat dipengaruhi oleh
kelembaban dan suhu udara pada suatu saat. Makin lembab udara disekitarnya akan
makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan
lingkungannya. Masuk dan keluarnya air dari kayu menyebabkan kayu itu basah
atau kering. Akibatnya kayu itu akan mengembang atau menyusut.
d. Tekstur
Tekstur
ialah ukuran relatif sel-sel kayu.Yang dimaksud dengan sel kayu ialah
serat-serat kayu.Jadi dapat dikatakan tekstur ialah ukuran relatif serat-serat
kayu. Berdasarkan teksturnya, jenis kayu digolongkan kedalam :
− Kayu
bertekstur halus, contoh : giam, lara, kulim dan lain-lain.
− Kayu
bertekstur sedang, contoh : jati, senokeling dan lain-lain.
− Kayu
bertekstur kasar, contoh : kempas, meranti ddan lain-lain.
e. Serat
Bagian ini
terutama menyangkut sifat kayu, yang menunjukkan arah umum sel-sel kayu didalam
kayu terhadap sumbu batang pohon asal potongan tadi.Arah serat dapat ditentukan
oleh arah alur-alur yang terdapat pada permukaan kayu.Kayu dikatakan berserat
lurus, jika arah sel-sel kayunya sejajar dengan sumbu batang.Jika arah sel-sel
itu menyimpanag atau membentuk sudut terhadap sumbu batang, dikatakan kayu itu
berserat mencong.
f. Kekerasan
Pada umunya
terdapat hubungan langsung antara kekerasan kayu dan berat kayu.Kayu-kayu yang
keras juga termasuk kayu-kayu yang berat.Sebaliknya kayu ringan adalah kayu
yang lunak.Cara menetapkan kekerasan kayu ialah dengan memotong kayu tersebut
dengan arah melintang. Kayu yang sangat keras akan sulit dipotong melintang
dengan pisau. Pisau tersebut akan meleset dan hasil potongannya akan memberi
tanda kilau pada kayu. Kayu yang lunak akan mudah rusak, dan hasil potongan
melintangnya akan memberikan hasil yang kasar dan suram.
g. Kesan
raba
Kesan raba
suatu jenis kayu adalah kesan yang diperoleh pada saat kita meraba permukaan
kayu tersebut.Ada kayu yang bila diraba memberi kesan kasar, halus, licin,
dingin dan sebagainya. Kesan raba yang berbeda-beda itu untuk tiap-tiap jenis
kayu tergantung dari : tekstur kayu, besar kecilnya air yang dikandung, dan
kadar zat ekstraktif di dalam kayu.
b)
Sifat mekanik kayu
Sifat-sifat
mekanik atau kekuatan kayu ialah kemampuan kayu untuk menahan muatan dari
luar.Yang dimaksud dengan muatan dari luar ialah gaya-gaya di luar benda yang
mempunyai kecenderungan untuk mengubah bentuk dan besarnya benda. Dalam hal ini
dibedakan menjadi beberapa macam kekuatan sebagai berikut :
a. Keteguhan
tarik
Kekuatan
atau keteguhan tarik suatu jenis kayu ialah kekuatan kayu untuk menahan
gaya-gaya yang berusaha menarik kayu itu.Kekuatan tarik terbesar pada kayu
ialah sejajar arah serat.
b. Keteguhan
tekan/kompresi
Keteguhan
tekan suatu jenis kayu ialah kekuatan kayu untuk menahan muatan jika kayu itu
dipergunakan untuk penggunaan tertentu.
c. Keteguhan
lengkung (lentur)
Ialah
kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk
menahan beban-beban mati maupun hidup selain beban pukulan yang harus dipukul
oleh kayu tersebut.
d. Keuletan
Kayu yang
sukar dibelah, dikatakan ulet.Dalam keuletan ini, keuletan kayu diartikan
sebagai kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau
tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang
melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen
dan kerusakan sebagian.
e. Kekerasan
Kekerasan
kayu dapat diartikan sebagai kemampuan kayu untuk Manahan kikisan (abrasi).
c)
Sifat kimia kayu
Susunan
kimia kayu digunakan sebagai pengenal ketahanan kayu terhadap serangan makhluk
perusak kayu.Selain itu dapat pula menentukan pengerjaan dan pengolahan kayu,
sehingga didapat hasil yang maksimal. Pada umumnya komponen kimia kayu daun
lebar dan kayu daun jarum terdiri dari 3 unsur :
− Unsur
karbohidrat terdiri dari selulosa dan hemiselulosa
− Unsur
non-karbohidrat terdiri dari lignin
− Unsur yang
diendapkan dalam kayu selama proses pertumbuhan dinamakan zat ekstraktif.
Tabel 2.1
Komposisi unsur kayu
Unsur
|
% berat kering
|
Karbon
Hidrogen
Oksigen
Nitrogen
Abu
|
49
6
44
Sedikit
0,1
|
Selengkapnya
Download File Disini