Tinjauan Pustaka | Studi Kasus | Identifikasi | Karya | Referensi | Arsitektur dan Lainnya
Monday, May 12, 2014
TEKNOLOGI BAHAN KABEL
Latar
Belakang
Kabel sebagai material konstruksi sudah dikenal sejak jaman Mesir kuno.
Pada saat itu kabel dibuat dari serat alami. Pada abad pertengahan Leonardo da Vinci
(1452 – 1519) sudah membuat sketsa gambar konstruksi jembatan dengan sistem
kabel-kabel penahan girder jembatan. Sejak akhir abad ke-19, mulai digunakan
kabel-kabel dari bahan metal besi/baja, di mana penggunaannya masih terbatas
untuk konstruksi jembatan berbentang lebar. Tetapi kini para arsitek pun dapat
menggunakan struktur kabel untuk menciptakan bangunan dengan ruangan dalam yang
luas, dengan kesan ringan, anggun, dan transparan. Makalah ini membahas
beberapa aspek yang penting pada struktur kabel dari segi teknologi dan desain
Berkembangnya penggunaan kabel baja sebagai bahan struktur pada
berbagai jenis bangunan, dari konstruksi
jembatan ke konstruksi gedung sebagai penutup
atap stadion olah raga, ruang pertemuan, ruang
pameran, dan lain-lain, memerlukan tahapan konstruksi yang sangat rinci.
Dukungan tenaga spesialis, yang menguasai know
– how struktur kabel, amat
diperlukan untuk menjamin tercapainya performance dan keunikan bentuk bangunan.
Diawali dengan konstruksi stadion untuk pesta olah raga
olimpiade di Munich (Jerman) tahun 1972, para arsitek
dan insinyur telah melakukan inovasi dan penelitian di bidang engineering
dan manufacture struktur kabel dengan berbagai variasi bentuknya. Dengan
struktur kabel, arsitek dapat menciptakan ruang dalam yang sangat luas tanpa
kolom, dengan massa bangunan yang sangat ringan dan transparan. Keuntungan
struktur kabel terletak pada fleksibilitas pemakaian dan pra-pabrikasi
pembuatannya, sehingga siap untuk dipasang di tempat konstruksi dan dapat dikerjakan
dalam waktu yang singkat.
Beberapa aspek penting untuk proses pembangunan struktur kabel meliputi
hal-hal sebagai berikut :
ü Form finding, bentuk
geometri struktur kabel
ü Hitungan dan sistem pemberian gaya prategang
ü Penentuan tipe dan jenis bahan kabel
ü Penentuan panjang terpotong kabel dengan tepat
ü Perancangan bentuk dan detil pemegang kabel
ü Pemilihan pelindung terhadap bahaya korosi
ü Proses pabrikasi dan pemasangan
Untuk merancang dan melaksanakan pelaksanaan struktur kabel, penguasaan
ketujuh aspek teknis ini memerlukan kerja sama erat antara insinyur struktur
dan arsitektur. Berbeda pada bangunan standar, bentuk struktur kabel yang unik
memerlukan peranan insinyur struktur lebih dominan dari pada arsitek. Sangat
mendasar bila insinyur struktur tersebut mengerti akan segi estetika dari
bentuk.
Kabel
Konstruksi
1.
Pengertian Kabel Konstruksi
Struktur
Kabel Adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya
tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah
penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan.
Prinsip
konstruksi kabel sudah dikenal sejak zaman dahulu pada jembatan gantung, di
mana gaya-gaya tarik digunakan tali. Contoh lainnya adalah tenda-tenda yang
dipakai para musafir yang menempuh perjalanan jarak jauh lewat padang pasir.
Setelah orang mengenal baja, maka baja digunakan sebagai gantungan pada
jembatan. Pada taraf permulaan baja itu dapat berkarat. Pada zaman setengah
abad sebelum sekarang, ditemukanlah baja dengan tegangan tinggi yang tahan
terhadap karat.
2.
Bahan Penyusun Kabel Konstruksi
Bahan
Tali kawat
baja yang dipergunakan untuik sebuah crane terdiri atas beberapa bagian:
1.
wire / kawat
2.
strand / untaian
3.
core / inti
Sebuah
tali kawat baja dibangun atas beberapa untaian, dan setiap untaian
terdiri atas beberapa utas kawat dengan persyaratan sebagai berikut:
ü Terbuat
dari bahan baja berkualitas tinggi
ü Tahan
terhadap kelelahan
ü Tahan
terhadap gesekan
ü Tahan
terhadap karat
ü Tahan
terhadap tekukan
ü Tahan
terhadap keausan
ü Mempunyai
sifat anti putar (non rotating)
ü Mempunyai
fleksibilitas tinggi
Biasanya
kawat untuk pembuatan wire rope terbuat dari bahan baja
Improved Plow Steel (IPS) -180 kg/ mm persegi atau yang lebih bagus lagi
Extra Improved Plow Steel (XIPS) -200 kg/mm persegi.
Inti atau Core
Secara umum
ada tiga macam inti dalam Tali Kawat / Kabel (wire rope)
ü Independent
wire rope core (IWRC), inti kawat tunggal
ü Fibre
core, inti tali fiber
ü Steel
strand core, inti untaian kawat
Identifikasi
Untuk
mengetahui dengan jelasz data sebuah tali kawat baja sesuai dengan
penggunaannya kita harus memahami dengamn benar identifikasi yangb
tercantujm padxa masing – masingb tali kawat baja. Contohnya
500 M X 1” X 6 X 19. IWRC. RRL
Artinya
panjang kawat 500 meter, diameter 1 inch, dengan 6 strand,
masing-masing strand terdiri atas 19 utas kawat, Independent Wire Rope Core,
Right Regular Lay
Pemeliharaan
Untuk
menjaga ketahanan tali kawat baja perlu diperhatikan cara pemakaian
dan penyimpanannya sebagai berikut:
ü Jangan
diseret
ü Jangan
diikat atau disimpul
ü Dibersihkan
dengan dry cleaner atau penetrating oil
ü Bebas
dari air hujan dan sinar matahari langsung (saat penyimpanan)
ü Dilumasi
dengan wire rope grease (gardium compound)
3.
Struktur Kabel Konstruksi
Ada
jenis-jenis struktur yang telah banyak digunakan oleh perencana gedung, yaitu struktur
pelengkung dan struktur kabel. Kedua jenis struktur yang berbeda ini mempunyai
karakteristik dasar struktural yang sama, khususnya dalam hal perilaku
strukturnya.
Kabel yang
mengalami beban eksternal tentu akan mengalami deformasi yang bergantung pada
besar dan lokasi beban eksternal. Bentuk yang didapat khusus untuk beban itu
ialah bentuk funicular ( sebutan funicular berasal dari bahasa Latin yang
berarti “tali”). Hanya gaya tarik yang dapat timbul pada kabel. Dengan membalik
bentuk struktur yang diperoleh tadi, kita akan mendapat struktur baru yang
benar-benar analog dengan struktur kabel, hanya sekarang gaya yang dialami
adalah gaya tekan. Secara teoritis, bentuk yang terakhir ini dapat diperoleh
dengan menumpuk elemen-elemen yang dihubungkan secara tidak kaku (rantai tekan)
dan struktur yang diperoleh akan stabil. Akan tetapi, sedikit variasi pada
beban akan berarti bahwa strukturnya tidak lagi merupakan bentuk funicular
sehingga akan timbul momen lentur dan gaya geser akibat beban yang baru ini.
Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya keruntuhan pada struktur tersebut
sebagai akibat dari hubungan antara elemen-elemen yang tidak kaku, tidak dapat
memikul momen lentur. Karena bentuk struktur tarik dan tekan yang disebutkan di
atas mempunyai hubungan dengan tali tergantung yang dibebani, maka kedua jenis
struktur disebut sebagai struktur funicular.
Banyak
bangunan yang menggunakan struktur funicular. Sebagai contoh, jembatan gantung
yang semula ada di Cina, India, dan Amerika Selatan adalah struktur funicular
tarik. Ada struktur jembatan kuno yang menggunakan tali, ada juga yang
menggunakan bambu. Di Cina ada jembatan yang menggunakan rantai, yang dibangun
sekitar abad pertama SM. Struktur kabel juga banyak digunakan pada gedung,
misalnya struktur kabel yang menggunakan tali. Struktur ini dipakai dipakai
sebagai atap amfiteater Romawi yang dibangun sekitar tahun 70 SM.
Sekalipun
kabel telah lama digunakan, pengertian teoretisnya masih belum lama
dikembangkan. Di Eropa, jembatan gantung masih belum lama digunakan meskipun
struktur rantai-tergantung telah pernah dibangun di Alpen Swiss pada tahun
1218. Teori mengenai struktur ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1595,
yaitu sejak Fausto Veranzio menerbitkan gambar jembatan gantung. Selanjtnya pada
tahun 1741 dibangun jembatan rantai di Durham County, Inggris. Jembatan ini
mungkin merupakan jembatan gantung pertama di Eropa.
Titik balik
penting dalam evolusi jembatan gantung terjadi pada awal abad ke-19 di Amerika,
yaitu pada saat James Findley mengembangkan jembatan gantung yang dapat memikul
beban lalu lintas. Findley membangun jembatannya untuk pertama kali pada tahun
1810 di Jacobs Creek, Uniontown, Pennsylvania dengan menggunakan rantai besi
fleksibel. Inovasi Findley bukanlah kabelnya, melainkan penggunaan dek jembatan
yang diperkaku yang pengakunya diperoleh dengan menggunakan rangka batang kayu.
Penggunaan dek kaku ini dapat mencegah kabel penumpunya berubah bentuk sehingga
bentuk permukaan jalan juga tidak berubah. Dengan inovasi ini dimulailah
penggunaan jembatan gantung modern.
Inovasi
Findley dilanjutkan oleh Thomas Telford di Inggris dengan mendesain jembatan
yang melintasi selat Menai di Wales (1818-1826). Louis Navier, ahli matematika
Prancis yang amat terkenal, membahas karya Findley dengan menulis buku mengenai
jembatan gantung, Rapport et Memoire sur les Ponts Suspends, yang diterbitkan
pada tahun 1823. Navier dalam bukunya sangat menghargai karya Findley dalam hal
pengenalan dek jembatan kaku.
Segera
setelah inovasi Findley, banyak jembatan gantung terkenal lainnya dibangun,
misalnya jembatan Clifton di Inggris (oleh Isombard Brunel) dan jembatan
Brooklyn (oleh John Roebling). Banyak pula jembatan modern yang dibangun
setelah itu, misalnya yang membentangi Selat Messina dengan bentang tengah
sekitar 5000 ft (1525 m) dan jembatan Verazano-Narrows yang bentang tengahnya
4260 ft (1300 m).
Penggunaan
kabel pada gedung tidak begitu cepat karena pada saat itu belum ada kebutuhan
akan bentang yang sangat besar. Meskipun James Bogardus telah memasukkan
proposal kepada Crystal Palace pada New York Exhibition pada tahun 1853, yang
mengusulkan atap gedung berbentuk lingkaran dari besi tuang berdiameter 700 ft
(213 m) digantung dari rantai yang memancar dan ditanam pada menara pusat, struktur
pavilyun pada pameran Nijny-Novgorod yang didesain oleh V. Shookhov pada tahun
1896 dianggap sebagai awal mulanya aplikasi kabel pada gedung modern.
Struktur-struktur yang dibangun berikutnya adalahpavilyun lokomotif pada
Chicago World’s Fair pada tahun 1933 dan Livestock Judging Pavillion yang
dibangun di Raleigh, North Carolina pada sekitar tahun 1950. sejak itu sangat
banyak dibangun gedung yang menggunakan struktur kabel.
Ukuran Elemen
Gambar 6.8 mengilustrasikan batas-batas perbandingan
tinggi bentang untuk beberapa sistem struktur baja yang umum digunakan. Kolom
baja struktural umumnya mempunyai perbandingan tebal-tinggi bervariasi antara
1 : 24 dan 1 : 9, yang tergantung pada beban dan tinggi
kolom.Keseluruhan kemungkinan bentang yang dapat dicapai dari beberapa sistem
terangkum dalam gambar 6.9.
Setiap
struktur adalah gabungan dari bagian-bagian tersendiri atau batang-batang yang
harus disambung bersama (biasanya di ujung batang) dengan beberapa cara.
Sambungan terdiri dari komponen sambungan (pelat pengisi, pelat buhul, pelat
pendukung, dan pelat penyambung) dan alat pengencang (baut dan las).
Tipe Kabel
Konstruksi
Kabel sesuai dengan keperluannya, terdiri dari berbagai macam
tipe. Menurut standard DIN 18 800 semua kabel yang digunakan untuk
struktur bangunan dikategorikan sebagai high tensile members.
Secara umum kabel-kabel tersebut mempunyai kekuatan rencana yang lebih
tinggi dari pada batang tarik baja, sehingga dengan luas penampang yang sama
dapat memikul beban lebih besar. Tetapi modulus elastisitas kabel adalah antara
E = 155.000 N/mm 2 sampai E = 165.000 N/mm 2 , jelas lebih rendah dari pada
modulus elastisitas yang dipakai untuk batang tarik baja (E = 210.000 N/mm 2 ).
Ada pula kabel yang mempunyai lapisan krom dan nikel,
agar bersifat tahan terhadap karat. Untuk keperluan
konstruksi bangunan, dikenal 3 tipe penampang
kabel, yaitu spiral strands, full locked coil cables dan structural
wire ropes (Gambar 10).
Spiral strands terutama digunakan untuk bangunan di mana bebannya relatif
kecil seperti untuk pendukung antena
telekomunikasi, cerobong asap, ikatan angin (bracing)
pada jaringan kabel, struktur kayu dan baja. Spriral
strands diproduksi dengan diameter antara
5 mm sampai 40 mm. Spiral strands hanya
terdiri dari kawat-kawat yang berpenampang
lingkaran, akibat adanya celah-celah spiral strand dikelompokkan pada
material yang kurang tahan terhadap bahaya korosi.
Full locked coil cables terutama digunakan sebagai kabel utama pada berbagai
konstruksi, antara lain kabel utama pada suspension bridge dan stay
cables bridge, kabel tepi pada jaringan kabel.
Sifat-sifat khusus dari full locked coil cables, adalah:
·
Mempunyai E – modulus yang tinggi
·
Permukaan kabel mempunyai daya tahan tinggi
·
Permukaan kabel tertutup, sehingga tahan terhadap
bahaya korosi
Penampang kabel bagian dalam atau bagian inti terdiri dari
kawat-kawat dengan penampang lingkaran, sedangkan
bagian luar, penampangnya berbentuk Z.
Structural wire ropes, terutama digunakan sebagai kabel tepi pada struktur
membran (textile structure).Kabel ini terdiri dari beberapa strands,
sehingga sifatnya fleksibel.
Download File Selengkapnya Disini