Tinjauan Pustaka | Studi Kasus | Identifikasi | Karya | Referensi | Arsitektur dan Lainnya
Saturday, November 26, 2016
Browse » Home »
Arsitektur
,
Arsitektur Islam
,
Masjid
,
Sejarah Arsitektur
,
Studi Kasus
,
Studi Literatur
» ARSITEKTUR ISLAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP DESAIN MASJID
ARSITEKTUR ISLAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP DESAIN MASJID
Ada
beberapa bangunan di jaman Nabi Muhammad yang menjadi penanda munculnya
arsitektur Islam, salah satu contohnya adalah masjid Juatha di Arab Saudi.
Khilafah Rashidun (632–661) adalah pemimpin Islam pertama yang mulai
mempopulerkan arsitektur Islam.
Arsitektur
Islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpancar dari aspek fisik dan
metafisik bangunan melalui konsep pemikiran islam yang bersumber dari
Al-Qur’an, Sunnah Nabi, Keluarga Nabi, Sahabat, para Ulama maupun cendikiawan
muslim. Aspek Fisik adalah sesuatu yang nampak secara jelas oleh panca indera.
Dalam hal ini sebuah bangunan dengan fasade yang memiliki bentuk dan langgam
budaya islam dan dapat dilihat secara jelas melalui beberapa budaya, seperti
budaya arab, cordoba, persia sampai peninggalan wali songo. Bentuk fisik yang
biasa diterapkan dalam sebuah bangunan sepetri penggunaan kubah, ornamen
kaligrafi, dan sebagainya. Aspek Metafisik adalah sesuatu yang tidak tampak
panca indera tapi dapat dirasakan hasilnya. Hal ini lebih kepada efek atau
dampak dari hasil desain arsitektur islam tersebut, seperti bagaimana membuat
penghuni/ pengguna bangunan lebih nyaman dan aman ketika berada di dalam
bangunan sehingga menjadikan penghuni merasa bersyukur. Contoh lain hasil
desain ruang2 dalam sebuah rumah, bisa menjadikan komunikasi orang tua dan anak
lebih dekat, sehingga membuat mereka rajin beribadah.
Kaidah
Arsitektur Islam 1) Di dalam dan luar bangunan tidak terdapat gambar/ornamen
yang makhluk hidup yang utuh 2) Di dalam dan luar bangunan terdapat ornamen
yang mengingatkan kepada yang Maha Indah Allah SWT. 3) Hasil Desain bangunan
tidak ditujukan untuk pamer dan kesombongan. 4) Pengaturan ruang-ruang
ditujukan untuk mendukung menjaga akhlak dan prilaku. 5) Posisi toilet tidak di
bolehkan menghadap atau membelakangi kiblat. 6) Keberadaan bangunan tidak
merugikan tetangga di sekitar 7) Pembangunan sampai berdirinya bangunan
seminimal mungkin tidak merusak alam. 8) Menggunakan warna yang mendekatkan
kepada Allah, seperti warna-warna alam.
Sejarah Awal Arsitektur Islam
Arsitektur
Islam berkembang sangat luas baik itu di bangunan sekular maupun di bangunan
keagamaan yang keduanya terus berkembang sampai saat ini. Arsitektur juga telah
turut membantu membentuk peradaban Islam yang kaya. Bangunan-bangunan yang
sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur Islam adalah mesjid, kuburan,
istana dan benteng yang kesemuanya memiliki pengaruh yang sangat luas ke
bangunan lainnya, yang kurang signifikan, seperti misalnya bak pemandian umum,
air mancur dan bangunan domestik lainnya
Arsitektur
Islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpancar dari aspek fisik dan
metafisik bangunan melalui konsep pemikiran islam yang bersumber dari
Al-Qur’an, Sunnah Nabi, Keluarga Nabi, Sahabat, para Ulama maupun cendikiawan muslim.
Aspek Fisik adalah sesuatu yang nampak secara jelas oleh panca indera. Dalam
hal ini sebuah bangunan dengan fasade yang memiliki bentuk dan langgam budaya
islam dan dapat dilihat secara jelas melalui beberapa budaya, seperti budaya
arab, cordoba, persia sampai peninggalan wali songo. Bentuk fisik yang biasa
diterapkan dalam sebuah bangunan sepetri penggunaan kubah, ornamen kaligrafi,
dan sebagainya. Aspek Metafisik adalah sesuatu yang tidak tampak panca indera
tapi dapat dirasakan hasilnya. Hal ini lebih kepada efek atau dampak dari hasil
desain arsitektur islam tersebut, seperti bagaimana membuat penghuni/ pengguna
bangunan lebih nyaman dan aman ketika berada di dalam bangunan sehingga
menjadikan penghuni merasa bersyukur. Contoh lain hasil desain ruang2 dalam
sebuah rumah, bisa menjadikan komunikasi orangtua dan anak lebih dekat,
sehingga membuat mereka rajin beribadah.
Sejarah Awal
Salah
satu bagian dari era Umayyah Mshatta Facade, sekarang disimpan di museum
Pergamon di Berlin, diambil dari Kerajaan Amman
Ada
beberapa bangunan di jaman Nabi Muhammad yang menjadi penanda munculnya
arsitektur Islam, salah satu contohnya adalah masjid Juatha di Arab Saudi.
Khilafah Rashidun (632–661) adalah pemimpin Islam pertama yang mulai
mempopulerkan arsitektur Islam.
Khalifah
Umayyah (661–750) mengkombinasikan beberapa elemen dari arsitektur Byzantium
dan arsitektur Sassanid. Arsitektur Umayyah memperkenalkan bentuk baru yang
mengkombinasikan gaya barat dan timur. Model pelengkung yang berbentuk sepatu
kuda mulai muncul pertama kali pada masa dinasti Umayyah, lalu kemudian
berkembang pesat di Andalusia. Arsitektur Umayyah memunculkan penggunaan
berbagai jenis dekorasi, termasuk diantaranya adapalah penggunaan berbagai
macam mosaik, cat dinding, patung dan relief dengan motif Islam. Pada masa
Umayyah, diperkenalkan sebuah ruang transept yang membagi ruang solat
berdasarkan axis terpendek. Mereka juga menambahkan mihrab ke dalam desain
masjid. Masjid di Madinah dibangun oleh al-Walid I menjadi masjid pertama yang memiliki
mihrab, sebuah ruang tambahan menghadap kiblat yang menjadi tempat imam
memimpin shalat atau khatib memberikan ceramah. Mihrab kini seolah menjadi
standar dari desain sebuah masjid di seluruh dunia.
Arsitektur
Abbasiah dimasa Khalifah Abbasiah (750–1513) sangat kuat dipengaruhi oleh
arsitektur Sassanid, dan arsitektur dari Asia tengah. masjid Abbasiah memiliki
sebuah courtyard. Awal mula arsitektur Abbasiah dapat ditemui di masjid
al-Mansur yang dibangun di Baghdad. Masjid Agung Samarra dibangun oleh
al-Mutawakkil berukuran 256 kali 139 ms (840 × 460 kaki). Masjid ini memiliki
atap datar dari kayu yang disangga oleh tiang-tiang. Masjid ini memiliki
dekorasi marmer dan mosaik kaca. Masjid Samarra memiliki menara spiral,
satu-satunya yang ada di Iraq. Sebuah masjid di Balkh atau sekarang terdapat di
wilayah Afghanistan berukuran 20 kali 20 ms (66 × 66 kaki), yang memiliki
sembilan kubah.
Konstruksi
Masjid Agung Córdoba (sekarang menjadi sebuah katedral bernama Mezquita)
dimulai pada tahun 785 sekaligus sebagai penanda berdirinya era arsitektur
Moorish di Iberian peninsula dan Afrika utara. Masjid ini memiliki bentuk
pelengkung yang menjulang. Arsitektur Moorish mencapai masa jayanya pada saat
konstruksi Alhambra, sebuah istana dan benteng yang megah di Granada, Ruang
interiornya terbuka sehingga memungkinkan angin bergerak masuk dan didominasi
warna merah, biru dan emas. Dindingnya diberi hiasan bermotif dedaunan yang
saat itu sedang menjadi tren, Kaligrafi Arab, dan pola arabesque, Dindingnya
dilapisi keramik. Bangunan lainnya yang bertahan hingga kini antara lain
bangunan Bab Mardum di Toledo, atau gerbang lengkung Medina Azahara. Arsitektur
Moorish berakar dari kebudayaan Arab dan berkembang di masa kekhalifahan
Umayyah di Levant tahun 660 dengan ibukotanya Damascus yang memiliki banyak
arsitektur Islam Arab yang bercirikan pola-pola geometris.
Pengaruh dan Gaya
Gaya
arsitektur Islam yang mencolok baru berkembang setelah kebudayaan muslim
memadukannya dengan gaya arsitektur dari Roma, Mesir, Persia dan Byzantium.
Contoh awal yang paling populer misalnya Dome of The Rock yang diselesaikan
pada tahun 691 di Jerusalem. Gaya arsitek yang mencolok dari bangunan ini
misalnya ruang tengah yang luas dan terbuka, bangunan yang melingkar, dan
penggunaan pola kaligrafi yang berulang. Masjid Raya Samarra di Irak, selesai
pada tahun 847, bangunan berciri khas dengan adanya minaret. Juga mesjid Hagia
Sophia di Istanbul, Turki turut memengaruhi corak arsitektur Islam. Ketika
Ustman merebut Istanbul dari kekaisaran Byzantium, mereka mengubah sebuah
basilika menjadi mesjid (sekarang museum), yang akhirnya muslim pun mengambil
sebagian dari kebudayaan Byzantium kedalam kekayaan peradaban islam, misalnya
penggunaan kubah. Hagia Sophia juga menjadi model untuk pembangunan mesjid-mesjid
Islam selanjutnya selama kekaisaran Ustman, misalnya masjid Sulaiman, dan
masjid Rustem Pasha. Motif yang mencolok dalam arsitektur Islam hampir selalui
mengenai pola yang terus berulang dan berirama, serta struktur yang melingkar.
Dalam hal pola ini, geometri fraktal memegang peranan penting sebagai materi
pola dalam, terutama, mesjid dan istana. Pemakaian kubah juga sama pentingnya
dalam arsitektur islam, pertama kali muncul dalam Dome of The Rock pada tahun
691 dan muncul kembali sekitar abad ke-17.
Arsitektur Persia
Persia
merupakan kebudayaan yang diketahui melakukan kontak dengan Islam untuk pertama
kalinya. Sisi timur dari sungai eufrat dan tigris adalah tempat berdirinya
kekaisaran Persia pada sekitar abad ke-7. Karena kedekatannya dengan kekaisaran
persia, Islam cenderung bukan saja meminjam budaya dari persia namun juga
mengadopsinya. Arsitektur Islam mengadopsi banyak sekali kebudayaan dari
Persia, bahkan bisa dikatakan arsitektur islam merupakan evolusi dari
arsitektur persia, yang memang sejak kehadiran Islam, kejayaan Persia mulai
pudar yang menunggu digantikan oleh kebudayaan lain. Banyak kota, misalnya
Baghdad, dibangun dengan contoh kota lama persia misalnya Firouzabad. Bahkan,
sekarang bisa diketahui bahwa dua arsitek yang dipekerjakan oleh Al-Mansur
untuk merancang kota pada masa awal adalah warisan dari kekaisaran Persia,
yaitu Naubakht, seorang zoroaster persia, dan seorang Yahudi dari Khorasan,
Iran yaitu Mashallah. Mesjid gaya persia bisa dilihat dari ciri khasnya yaitu
pilar batu bata, taman yang luas dan lengkungan yang disokong beberapa pilar.
Di Asia Timur, gaya arsitektur Hindu juga turut memengaruhi namun akhirnya
tertekan oleh kebudayaan persia yang ketika itu dalam masa jayanya.
Arsitektur Moor
Pembangunan
mesjid raya di Cordoba pada tahun 785 menandakan bergeliatnya arsitektur islam
di peninsula Iberia dan Afrika Utara. Mesjid dengan gaya Moor sangat mencolok
dengan interior lengkungannya yang penuh dekorasi. Arsitektur moor meraih masa
puncaknya dengan dibangunnya Alhambra, istana sekaligus benteng di Granada,
dengan interior yang memiliki ruangan terbuka yang luas dan memungkinkan udara
mengalir secara lancar, dan didominasi dengan pemakaian warna merah, biru dan
emas.
Pengaruh Budaya dalam Desain Arsitektur
Masjid
Datang
kepada suatu bangsa yg tidak mengenal seni bangunan, akhirnya Islam mengenalkan
dan menyatukan bangsa tersebut dengan bangsa-bangsa lainnya dan terjadilah
Assimilasi Ilmu Pengetahuan dan Seni termasuk Seni Arsitektur.
Arsitektur
Islam berkembang sangat luas baik itu di bangunan sekular maupun di bangunan
keagamaan yang keduanya terus berkembang sampai saat ini. Arsitektur juga telah
turut membantu membentuk peradaban Islam yang kaya. Bangunan-bangunan yang
sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur Islam adalah mesjid, istana
dan benteng yang kesemuanya memiliki pengaruh yang sangat luas ke bangunan
lainnya, yang kurang signifikan, seperti misalnya bak pemandian umum, air
mancur dan bangunan domestik lainnya.
Seni Dan Kaidah
Arsitektur
Islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpancar dari aspek fisik dan
metafisik bangunan melalui konsep pemikiran islam yang bersumber dari
Al-Qur’an, Sunnah Nabi, Keluarga Nabi, Sahabat, para Ulama maupun cendikiawan
muslim. Aspek Fisik adalah sesuatu yang nampak secara jelas oleh panca indera.
Dalam hal ini sebuah bangunan dengan fasad yang memiliki bentuk dan langgam
budaya islam dan dapat dilihat secara jelas melalui beberapa budaya, seperti
budaya arab, cordoba, persia sampai peninggalan wali songo. Bentuk fisik yang
biasa diterapkan dalam sebuah bangunan sepetri penggunaan kubah, ornamen
kaligrafi, dan sebagainya. Aspek Metafisik adalah sesuatu yang tidak tampak
panca indera tapi dapat dirasakan hasilnya. Hal ini lebih kepada efek atau
dampak dari hasil desain arsitektur islam tersebut, seperti bagaimana membuat
penghuni/ pengguna bangunan lebih nyaman dan aman ketika berada didalam
bangunan sehingga menjadikan penghuni merasa bersyukur. Contoh lain hasil
desain ruang-ruan dalam sebuah rumah, bisa menjadikan komunikasi orangtua dan
anak lebih dekat, sehingga membuat mereka rajin beribadah.
Kaidah
Arsitektur Islam
1) Didalam
dan luar bangunan tidak terdapat gambar/ornamen yang makhluk hidup yang utuh
2) Didalam
dan luar bangunan terdapat ornamen yang mengingatkan kepada yang Maha Indah,
yaitu Allah SWT.
3) Hasil
Desain bangunan tidak ditujukan untuk pamer dan kesombongan.
4) Pengaturan
ruang-ruang ditujukan untuk mendukung menjaga ahlak dan prilaku.
5) Posisi
toilet tidak dibolehkan menghadap atau membelakangi kiblat.
6) Keberadaan
bangunan tidak merugikan tetangga disekitar
7) Pembangunan
sampai berdirinya bangunan seminimal mungkin tidak merusak alam.
8) Menggunakan
warna yang mendekatkan kepada Allah, seperti warna-warna alam.
Sejarah
Pada
tahun 630 M, Nabi Muhammad beserta para sahabatnya berhasil menaklukkan Makkah
dari kafir Quraish. Pada masa ini bangunan suci Ka'bah mulai didedikasikan
untuk kepentingan agama Islam, rekonstruksi Ka'bah telah dilaksanakan sebelum
Muhammad menjadi Rasul. Bangunan suci Ka'bah inilah yang menjadi cikal bakal
dari arsitektur Islam. Dahulu sebelum Islam, dinding Ka'bah dihiasi oleh
beragam gambar dan berhala serta beberapa gambar mahluk. Ajaran yang muncul
belakangan, terutama berasal dari Al Qur'an, akhirnya melarang penggunaan
simbol-simbol yang menggambarkan makhluk hidup terutama manusia dan binatang.
Pada abad ke-7, muslim terus berekspansi dan akhirnya mendapatkan wilayah yang
sangat luas. Tiap kali muslim mendapatkan tanah wilayah baru, yang pertama kali
mereka pikirkan adalah tempat untuk beribadah, yaitu mesjid. Perkembangan
mesjid di saat-saat awal ini sangat sederhana sekali, atau kadang-kadang
beberapa bangunan diadaptasikan dari bangunan yang telah ada sebelumnya.
Pengaruh Dan Gaya
Gaya
arsitektur Islam yang mencolok baru berkembang setelah kebudayaan muslim
memadukannya dengan gaya arsitektur dari Roma, Mesir, Persia dan Byzantium.
Contoh awal yang paling populer misalnya Dome of The Rock yang diselesaikan
pada tahun 691 di Jerusalem.
Gaya
arsitek yang mencolok dari bangunan ini misalnya ruang tengah yang luas dan
terbuka, bangunan yang melingkar, dan penggunaan pola kaligrafi yang berulang.
Masjid
Agung Samarra adalah masjid yang dibangun oleh khalif Bani Abbasiyah, Al-Mutawakkil
di kota Samarra, Irak, pada tahun 848 dan konstruksinya selesai tahun 852.
Masjid ini dihancurkan tahun 1278 oleh bangsa mongol dibawah Hulagu Khan dan
hanya menyisakan dinding luar dan menaranya Malwiya
Mesjid
Raya Samarra di Irak, selesai pada tahun 847, bangunan berciri khas dengan
adanya minaret.
Juga
mesjid Hagia Sophia di Istanbul, Turki turut memengaruhi corak arsitektur
Islam. Ketika Sultan Mehmet II merebut Istanbul dari kekaisaran Byzantium,
mereka mengubah sebuah basilika, Hagia Sophia, menjadi mesjid (sekarang
museum), yang akhirnya muslim pun mengambil sebagian dari kebudayaan Byzantium
kedalam kekayaan peradaban islam, misalnya penggunaan kubah. Hagia Sophia juga
menjadi model untuk pembangunan mesjid-mesjid Islam selanjutnya selama
kekaisaran ottoman, misalnya mesjid Sulaiman, dan mesjid Rustem Pasha.
Bekas
basilika Hagia Sophia yg ditambah 4 menara oleh muslim (kanan atas) dan Masjid
Biru yang dibangun atas perintah Sulatan Ahmed I (tengah bawah)
Motif
yang mencolok dalam arsitektur Islam hampir selalui mengenai pola yang terus
berulang dan berirama, serta struktur yang melingkar. Dalam hal pola ini,
geometri fraktal memegang peranan penting sebagai materi pola dalam, terutama,
mesjid dan istana. Pemakaian kubah juga sama pentingnya dalam arsitektur islam,
pertama kali muncul dalam Dome of The Rock pada tahun 691 dan muncul kembali
sekitar abad ke-17.
Arsitektur Moor
Pembangunan
mesjid raya di Cordoba pada tahun 785 menandakan bergeliatnya arsitektur islam
di peninsula Iberia dan Afrika Utara. Mesjid dengan gaya Moor sangat mencolok
dengan interior lengkungannya yang penuh dekorasi. Arsitektur moor meraih masa
puncaknya dengan dibangunnya Alhambra, istana sekaligus benteng di Granada,
dengan interior yang memiliki ruangan terbuka yang luas dan memungkinkan udara
mengalir secara lancar, dan didominasi dengan pemakaian warna merah, biru dan
emas.
Masjid Kordoba
Mezquita
atau Masjid Córdoba ialah sebuah katedral di Spanyol yang dahulu merupakan
sebuah masjid. Pada masa kekuasaan Islam di Spanyol Córdoba adalah ibukota
Spanyol di bawah pemerintahan dinasti Umayyah. Setelah Reconquista atau
Penaklukkan Kembali Spanyol oleh kaum Kristen, gedung ini diubah fungsi menjadi
sebuah gereja dengan katedral gotik yang dimasukkan ke tengah gedung
berarsitektur Moor ini. Sekarang keseluruhan gedung dipakai sebagai gedung
katedral diosese Córdoba di Spanyol.
Masjid
Cordoba, pada 15 Desember 1994 ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu tempat
peninggalan yang sangat bersejarah dan penting di dunia. Masjid itu pertama
kali dibangun oleh Khalifah Muslim Abdurahman I pada tahun 787. Pembangunannya
terus dilakukan oleh khalifah-khalifah penerusnya.
Masjid
Cordoba memiliki ruangan dalam untuk salat, berbentuk persegi panjang yang
dikelilingi oleh lapangan terbuka, seperti model masjid-masjid peninggalan
Umayyah dan Abbasiyah yang dibangun di Suriah dan Irak.
Lukisan
yang dibuat thn 1880 oleh Edwin L Weeks, Yang menggambarkan Masjid Kordoba
Pada
saat pemerintahan Umayyah, Cordoba menjadi ibukota Spanyol di bawah
pemerintahan khalifah Islam dan dikenal tidak ada tadingannya di Eropa dalam
hal kemajuan peradabannya. Cordoba pada saat itu juga dikenal sebagai pusat
ilmu pengetahuan, di mana volume kunjungan ke perpustakaannya mencapai 400.000
kunjungan. Sementara perpustakaan-perpustakaan besar di Eropa, volume
pengunjungnya jarang mencapai angka seribu.
Arsitektur Persia
Persia
merupakan kebudayaan yang diketahui melakukan kontak dengan Islam untuk pertama
kalinya. Sisi timur dari sungai eufrat dan tigris adalah tempat berdirinya
kekaisaran Persia pada sekitar abad ke-7. Karena kedekatannya dengan kekaisaran
persia, Islam cenderung bukan saja meminjam budaya dari persia namun juga
mengadopsinya. Arsitektur Islam mengadopsi banyak sekali kebudayaan dari
Persia, bahkan bisa dikatakan arsitektur islam merupakan evolusi dari
arsitektur persia, yang memang sejak kehadiran Islam, kejayaan Persia mulai
pudar yang menunggu digantikan oleh kebudayaan lain.
Contoh
dari arsitektur persia yang diadopsi oleh islam adalah Iwan. Iwan (Persia: ایوان
Eyvan, Arab: إيوان Iwan) adalah ruang persegi atau ruang mihrab yang besar,
biasanya berkubah, berdinding di tiga sisi, dengan salah satu ujung sepenuhnya
terbuka. Gerbang formal menuju iwan disebut pishtaq, istilah Persia untuk
sebuah gerbang dari fasad bangunan, biasanya dihiasi dengan kaligrafi, tegel
hias mengkilap, dan desain geometris. Karena definisi memungkinkan untuk
beberapa interpretasi , bentuk dan karakteristik keseluruhan dapat sangat
bervariasi dalam hal skala, bahan, atau hiasan. Berfungsi yang paling sering
dikaitkan dengan arsitektur Islam, namun bentuk diciptakan jauh lebih awal dan
sepenuhnya dikembangkan di Mesopotamia, sekitar abad ke ketiga selama periode
Persia Parthia.
Banyak
kota, misalnya Baghdad, dibangun dengan contoh kota lama persia misalnya
Firouzabad. Bahkan, sekarang bisa diketahui bahwa dua arsitek yang dipekerjakan
oleh Al-Mansur untuk merancang kota pada masa awal adalah warisan dari
kekaisaran Persia, yaitu Naubakht, seorang zoroaster persia, dan seorang Yahudi
dari Khorasan, Iran yaitu Mashallah. Mesjid gaya persia bisa dilihat dari ciri
khasnya yaitu pilar batu bata, taman yang luas dan lengkungan yang disokong
beberapa pilar. Di Asia Timur, gaya arsitektur Hindu juga turut memengaruhi
namun akhirnya tertekan oleh kebudayaan persia yang ketika itu dalam masa
jayanya.
Masjid Nasir Al-Mulk
Masjid
Nasir al-Mulk (Persia: مسجد نصیر الملك - Masjed-e Naseer ol Molk, Azerbaijan: Nəsirül-Mulk
məscidi) adalah masjid tradisional di Shiraz, Iran, yang terletak di
Goade-e-Araban (dekat masjid yang lebih terkenal Shah Cheragh).
Masjid
ini dibangun Selama era Qajar, dan masih digunakan di bawah pemeliharaan oleh
Yayasan Nasir al Mulk. Masjid dibangun atas perintah Mirza Hasan Ali Nasir al
Molk, salah satu raja Dinasti Qajar, pada tahun 1876 dan selesai pada tahun
1888. Para desainer adalah Muhammad Hasan-e-Memar dan Muhammad Reza Kashi
Paz-e-Shirazi.
Masjid
ini menggunakan kaca berwarna di fasad-nya, dan menampilkan unsur tradisional
lainnya seperti Panj Kaseh-i (lima cekungan) dalam desain.
Kesimpulan
Masjid
ternyata merupakan adopsi dari kebudayaan lain, di mana desain-desainnya di
terapkan dari asimilasi kebudayaan. Misalnya saja pada kubah, kubah merupakan
kebudayaan arsitektural byzantium. Lalu, karena kedekatannya dengan kekaisaran
persia, Islam cenderung bukan saja meminjam budaya dari persia namun juga
mengadopsinya. Arsitektur Islam mengadopsi banyak sekali kebudayaan dari
Persia, bahkan bisa dikatakan arsitektur islam merupakan evolusi dari
arsitektur persia, yang memang sejak kehadiran Islam, kejayaan Persia mulai
pudar yang menunggu digantikan oleh kebudayaan lain. Contoh dari arsitektur
persia yang diadopsi oleh islam adalah Iwan. Iwan (Persia: ایوان Eyvan, Arab: إيوان
Iwan) adalah ruang persegi atau ruang mihrab yang besar, biasanya berkubah,
berdinding di tiga sisi, dengan salah satu ujung sepenuhnya terbuka.
Dari
penjabaran diatas maka dapat kita simpulkan bahwa arsitektural islam bukan
begitu saja hadir di pemikiran orang-orang islam pada masa itu, namun lebih
merupakan hasil dari proses asimilasi budaya antar bangsa.
Saran
Dengan
mempelajari pengaruh budaya pada desain masjid maka kita akan lebih mengetahui
hal-hal mengenai Arsitektur di masa lampu. Hal tersebut bertujuan agar kita
lebih mengenal perkembangan seni bina yang terjadi. Dengan sejarah ini
setidaknya kita bisa mengambil intisari ataupun pemahaman-pemahaman yang
berkaitan dengan desain-desain masjid ini ataupun menerapkan hal-hal yang ada
di dalam arsitektur masjid ini ke dalam desain-desain yang akan kita buat.
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_Islam
http://versesofuniverse.blogspot.com/2013/09/arsitektur-islam-interior-interior.html