Friday, November 25, 2016

PENGHEMATAN ENERGI PENCAHAYAAN BANGUNAN



Efisiensi Energi Dalam Pencahayaan Bangunan
Dahulu orang mengefisiensikan energi di dalam bangunan miliknya dengan tujuan untuk menghemat biaya operasional bangunan tersebut dan hal ini hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu saja, namun sekarang dengan semakin memburuknya kondisi bumi akibat penggunaan energi yang berlebihan mau tidak mau memaksa sebagian besar masyarakat dunia berlomba-lomba menghemat penggunaan energi demi masa depan yang lebih baik lagi. Berikut adalah berbagai cara untuk mengefisiensikan energi dalam bangunan yang berkaitan dengan pencahayaan bangunan.  

1.    Penggunaan Pencahayaan Alami Siang Hari
Manfaat dari pemakaian cahaya alami pada siang hari sudah dikenal dari pada cahaya listrik, namun cenderung terjadi peningkatan pengabaian terutama pada ruang kantor modern yang berpenyejuk dan perusahaan komersial seperti hotel, plaza pebelanjaan dll. Di industri pada umumnya menggunakan cahaya siang untuk beberapa model, namun perancangan sistim pencahayaan siang hari yang tidak benar dapat mengakibatkan koplain dari personil atau penggunaan cahaya listrik tambahan pada siang hari. Pertimbangkan ruangan yang memerlukan tingkat pencahayaan 500 lux. Untuk menghitung pengurangan pantulan dan penyebaran pada titik atap kaca, asumsikan bahwa 40% cahaya matahari melalui atap kaca ke ruangan. Jadi, pada hari yang terang benderang, sekitar 2% dibutuhkan atap yang tembus pandang. Untuk menanggulangi sudut matahari yang rendah, kondisi berkabut, atap kaca kotor, dll., lipatkan dari nilai tersebut sekitar 4%. Untuk menghitung kondisi berawan rata-rata, naikan nilai ini ke 10% atau 15%. Beberapa metoda untuk menggabungkan pencahayaan siang hari adalah:
      Pencahayaan utara dengan menggunakan tiang penopang bubungan jenis gigi gergaji sangat umum digunakan di industri; rancangan ini cocok untuk garis lintang utara 23 yakni India Utara. Di India Selatan, pencahayaan ke arah utara mungkin tidak cocok kecuali jika kaca penyebar cahaya digunakan untuk memotong arah cahaya.
      Rancangan yang inovatif memungkinkan akan menghilangkan sorotan cahaya siang hari dan mencampurkan dengan interior. Potongan kaca, berjalan secara sinambung melintasi atap yang luas pada rentang yang beraturan, dapat memberikan cahaya yang baik dan seragam pada lantai bengkel pabrik dan tempat penyimpanan.
      Sebuah rancangan yang bagus yang memadukan kaca atap dengan bahan FRP bersamaan dengan langit-langit transparan dan tembus cahaya dapat memberikan pencahayaan bagus bebas silau; langit-langit juga akan memotong panas yang datang dari cahaya alami.
      Pemakaian atrium dengan kubah FRP pada arsitektur dasar dapat menghilangkan penggunaan cahaya listrik pada lintasan gedung-gedung tinggi.
      Cahaya alam dari jendela harus juga digunakan. Walau begitu, hal ini harus dirancang dengan baik untuk menghindari silau. Rak cahaya dapat digunakan untuk memberikan cahaya alami tanpa silau.

2.    Pencahayaan Tugas Khusus
Pencahayaan tugas khusus menunjukkan dibutuhkannya pencahayaan yang baik hanya pada areal yang kecil dimana aktifitas tersebut dilaksanakan, sementara penerangan umum pada lantai bengkel atau kantor dijaga pada tingkat yang lebih rendah; misal lampu yang tergantung pada mesin atau lampu meja. Penghematan energi terjadi disebabkan pencahayaan tugas khusus dapat dicapai dengan lampu yang memiliki watt rendah. Konsep pencahayaan untuk tugas ini jika diterapkan dengan bijaksana, dapat mengurangi jumlah peralatan pencahayaan umum, mengurangi watt lampu, menghemat energi dan memberikan penerangan yang lebih baik serta memberikan suasana sekitar yang berestetika menyenangkan. Di beberapa pabrik tekstil, merendahkan pencahayaan dari cahaya neon menghasilkan penerangan yang makin baik dan juga menghapuskan hampir sekitar 40% lampu. Manfaat ganda dengan pemakaian energi yang makin rendah akan mengakibatkan biaya penggantian yang makin rendah pula. Pada beberapa industri rekayasa, pencahayaan tugas khusus pada mesin diberikan oleh CFLs. Bahkan di kantor-kantor, pencahayaan meja yang sudah dilokalisir dengan CFLs lebih disukai dari pada memberikan sejumlah besar lampu neon dengan pencahayaan umum yang seragam. 

3.    Pemilihan Lampu dan Pencahayaan yang Berefisiensi Tinggi
Rincian jenis-jenis lampu yang umum disarikan dibawah ini. Dari daftar ini, memungkinkan untuk mengidentifikasi potensi penghematan energi untuk lampu-lampu dengan menggantinya dengan jenis-jenis yang lebih efisien. 

4.    Pengurangan Tegangan Pengumpan Pencahayaan
Penurunan dalam tegangan pengumpan pencahayaan dapat menghemat energi, sepanjang penurunan cahaya keluaran dapat diterima. Pada berbagai areal, tegangan kisi pada malam hari lebih tinggi dari biasanya, jadi pengurangan tegangan dapat menghemat energi dan juga memberi laju keluaran cahaya. Beberapa pabrik memasok reaktor dan trafo sebagai produk stándar. Sejumlah besar industri telah menggunakan peralatan tersebut dan melaporkan telah menghemat 5 hingga 15%. Industri-industri yang memiliki masalah dengan tegangan pada malam hari yang lebih tinggi dapat memperoleh manfaat tambahan dari berkurangnya kerusakan lampu sebelum waktunya. 

5.    Balass Elektronik
Balass elektromagnetik konvensional (chokes) digunakan untuk memberikan tegangan yang lebih tinggi untuk menghidupkan cahaya tabung dan kemudian membatasi arus selama operasi normal. Balass elektronik adalah oscillators yang merubah frekwensi yang dipasok ke sekitar 20.000 Hz hingga 30.000 Hz. Kehilangan dalam balass elektronik untuk cahaya tabung hanya sekitar 1 Watt, sebagai pengganti 10 hingga 15 Watts dalam choke elektromagnetik standar.
Manfaat tambahannya adalah bahwa efficacy cahaya tabung meningkat pada frekwensi yang lebih tinggi, menghasilkan penghematan tambahan jika balas dioptimalkan untuk memberikan keluaran cahaya yang sama dengan choke konvensional. Jadi penghematan sekitar 15 hingga 20 Watt per cahaya tabung dapat dicapai dengan penggunaan balas elektronik. Dengan balas elektronik, starter dihilangkan dan cahaya tabung menyala dengan segera tanpa berkedip-kedip. Sejumlah besar industri telah memasang balas elektronik untuk cahaya tabung dalam jumlah besar. Pengoperasiannya dapat dipercaya sepanjang balas-nya dibeli dari pabrik yang sudah ditentukan. Balas elektronik juga sudah dikembangkan untuk cahaya tabung neon, lampu 9W & 11W CFLs, lampu 35W LPSV dan lampu 70W HPSV. Kesemuanya itu sekarang sudah tersedia di pasaran. 

6.    Kehilangan Kecil Chokes Elektromagnetik untuk Cahaya Tabung
Kehilangan pada Chokes Elektromagnetik standar untuk cahaya tabung mungkin 10 hingga 15 Watts. Penggunaan Chokes Elektromagnetik dengan kehilangan yang rendah dapat menghemat 8 hingga 10 Watt per cahaya tabung. Penghematan dikarenakan penggunaan tembaga yang lebih banyak dan kehilangan kecil laminasi baja di choke, menyebabkan kehilangan yang lebih rendah. Sejumlah industri telah menerapkan pengukuran ini. 

7.    Pencatat Waktu, Saklar Malam & Sensor Penempatan
Kontrol otomatis untuk mematikan cahaya yang tidak penting dapat membawa pada penghematan energi yang baik. Pencatat waktu sederhana atau pencatat waktu yang dapat diprogram dapat digunakan untuk maksud ini. Pengaturan waktu mungkin harus diubah, sekali dalam dua bulan, tergantung pada musim. Penggunaan pencatat waktu merupakan metode pengontrolan yang dapat diandalkan.
Saklar malam hari dapat digunakan untuk mengalihkan pencahayaan tergantung pada keberadaan cahaya siang hari. Harus diperhatikan bahwa sensor benar-benar sudah dipasang pada tempatnya, yang bebas dari bayangan, sorotan cahaya kendaraan dan gangguan dari burung. Lampu dim dapat juga digunakan yang dihubungkan dengan photo-control; walau demikian, lampu dim elektronik yang biasanya tersedia di India hanya cocok untuk lampu pijar dim. Lampu dim dari cahaya tabung neon memungkinkan jika lampu tersebut dioperasikan dengan balas elektronik; lampu tersebut dapat di dim kan dengan menggunakan trafo otomatis yang digerakkan oleh motor atau dimmer elektronik (cocok untuk membuat dim lampu neon; hingga saat ini, barang tersebut harus diimpor).
Sensor Sinar Infra Merah dan Penempatan Ultrasonic dapat digunakan untuk mengontrol cahaya dalam kabin dan juga di perkantoran besar. Sensor penempatan infra merah sederhana sekarang tersedia di India. Walaupun begitu sensor penempatan ultrasonik masih harus diimpor. Mungkin dapat dicatat disini bahwa sensor penempatan yang lebih canggih yang digunakan diluar negeri memiliki kombinasi pendeteksian infra merah dan ultrasonik; sensor tersebut menggabungkan microprocessor dalam setiap unitnya yang secara terus menerus memantau sensor, menyetel tingkat kepekaan hingga ke kinerja optimal. Microprocessor diprogram untuk menghafalkan ciri-ciri statis dan perubahan lingkungan; hal ini menjamin bahwa sinyal yang diterima dari panas yang berulang dan perlatan yang bergerak seperti kipas dapat disaring.
Di negara maju, konsep mengenai cahaya tabung dengan balas elektronik digabung dengan photo-controlled dimmer dan sensor penempatan dipromosikan sebagai satu paket. Metodologi kontrol berikut cukup berguna. 

     Area umum
Bilamana cahaya siang hari tersedia, berikan pengontrol cahaya siang hari. Gunakan dim untuk ruangan yang kegiatan pergerakannya sedikit seperti membaca, menulis, dan konferensi. Gunakan dim bertingkat (saklar hidup/mati) untuk ruangan dengan kegiatan gerakan yang besar seperti berjalan dan penyimpanan kedalam rak.
Selalu meletakkan sensor penempatan ultrasonik paling tidak 6 hingga 8 ft jauhnya dari saluran HVAC pada tempat dan permukaan yang bebas dari getaran sehingga tidak terdapat pendeteksian diluar pintu atau keterbukaan ruangan.
Pada ruangan dengan kepemilikan tempat yang tinggi seperti kantor swasta dan ruangan konferensi, selalu menyertakan saklar untuk pengontrolan cahaya yang terkesampingkan secara manual.
Jika tidak terdapat perhatian bahwa cahaya dapat dimatikan secara otomatis atau secara manual bilamana masih terdapat orang di ruangan, simpanlah pada pencahayaan malam hari untuk jalan keluar yang aman. o Beberapa peralatan pengontrol cahaya memiliki tegangan yang spesifik dan persyaratan nilai beban. Yakinkan untuk menetapkan model alat yang sesuai dengan tegangan dan nilai beban yang benar untuk penerapannya. 

      Ruang Konferensi
Gunakan sensor penempatan dual teknologi dalam ruang konferensi yang lebih besar untuk pendeteksian yang optimal bagi gerakan kecil dari tangan dan gerakan besar dari badan.
Sensor penempatan sinar infra merah pasif yang terpasang di langit-langit atau pojokan digunakan untuk ruangan konferensi kecil dan sedang.
Selalu menyertakan saklar untuk melakukan pengontrolan cahaya yang terkesampingkan secara manual. 

      Ruangan kecil
Kontrol beban steker seperti lampu tugas, monitor komputer, kipas dan pemanas portable dengan sensor penempatan yang dikontrol oleh plug strip.
Pasang sensor penempatan pribadi dibawah tempat menjilid atau meja dan posisikan sehingga alat ini tidak dapat mendeteksi gerakan diluar areal ruang kecil. 

      Kamar kecil
Gunakan sensor ultrasonik yang terpasang pada langit-langit untuk kamar kecil dengan stalls. 

      Pengontrolan Lampu Luar
Gunakan panel kontrol lampu yang dilengkapi dengan jam waktu dan photocell untuk mengontrol cahaya luar yang menyala pada petang menjelang malam dan mati pada saat fajar dan matikan lampu yang bukan untuk satpam lebih awal di sore hari untuk penghematan energi. 

8.    Perawatan Lampu
Perawatan penting bagi efisiensi lampu. Tingkat pencahayaan menurun dengan bertambahnya waktu disebabkan penuaan lampu dan debu pada peralatan, permukaan lampu dan ruangan. Faktor-faktor tersebut secara bersamaan dapat menurunkan pencahayaan total sebesar 50% atau lebih, sementara lampu terus-terusan memakai energi penuh. Usulan perawatan dasar berikut dapat membantu mencegah hal tersebut.
Bersihkan peralatan, lampu dan lensa setiap 6 hingga 24 bulan dengan menyapu debu.
      Ganti lensa jika sudah nampak kuning
      Bersihkan atau cat ulang ruangan kecil setiap tahun dan ruangan yang lebih besar setiap 2 hingga 3 tahun. Debu yang terkumpul pada permukaan akan menurunkan jumlah cahaya yang dipantulkan
      Pertimbangkan pemasangan kembali lampu secara berkelompok. Lampu yang umum, terutama lampu pijar dan neon, kehilangan keluaran cahayanya sekitar 20 persen hingga 30 persen dikarenakan umur layanannya. 
Kesimpulan
Menurut sumber cahayanya pencahayaan pada bangunan dibagi menjadi 2, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pada dasarnya sistem pencahayaan bangunan dapat dikelompokkan menjadi: sistem pencahayaan merata, sistem pencahayaan setempat, sistem pencahayaan gabungan merata dan setempat. Sistem pencahayaan gabungan dianjurkan digunakan untuk: tugas visual yang memerlukan tingkat pencahayaan yang tinggi, memperlihatkan bentuk dan tekstur yang memerlukan cahaya datang dari arah tertentu, pencahayaan merata terhalang, sehingga tidak dapat sampai pada tempat yang terhalang tersebut, tingkat pencahayaan yang lebih tinggi diperlukan untuk orang tua atau yang kemampuan penglihatannya sudah berkurang.
Soal sistem pencahayaan pada bangunan tidak bisa dipisahkan dengan jenis penerangan yang biasa digunakan pada sebuah bangunan seperti: lampu pijar, lampu tungsten—halogen, lampu neon, lampu sodium, lampu uap merkuri, lampu kombinasi, lampu metal halida, dan lampu LED.
Sekarang dengan semakin memburuknya kondisi bumi akibat penggunaan energy yang berlebihan mau tidak mau memaksa sebagian besar masyarakat dunia berlomba-lomba menghemat penggunaan energy demi masa depan yang lebih baik lagi. Berikut adalah berbagai cara untuk mengefisiensikan energy dalam bangunan yang berkaitan dengan pencahayaan bangunan seperti: penggunaan pencahayaan alami siang hari, pencahayaan tugas khusus, pemilihan lampu dan pencahayaan yang berefisiensi tinggi, pengurangan tegangan pengumpan pencahayaan, balass elektronik, kehilangan kecil chokes elektromagnetik untuk cahaya tabung, pencatat waktu, saklar malam & sensor penempatan, dan perawatan lampu 

Saran
Dengan mempelajari sistem pencahayaan pada bangunan setidaknya kita akan lebih mengetahui cara untuk memberikan efek visual pada sebuah bangunan di mana agar pencahayaan pada bangunan tidak hanya sekedar menarik untuk di lihat namun juga efektif untuk di presentasikan kepada pengguna.
Isu yang paling penting pada abad 21 ini adalah penggunaan energi, di mana energi sebagian besar habis di gunakan untuk penggunaan cahaya pada sebuah bangunan, cahaya merupakan hal yang sangat penting bagi manusia dan sekaligus pada bidang arsitektur akan memaksakan penggunaan energi melalui penggunaan pencahayaan pada bangunan, di sini kita di tuntut agar dapat tetap menghasilkan efek visual yang bagus dan menarik namun tetap efisien dalam pengaplikasiannya dan penggunaannya agar tidak hanya arsitektur yang estetis namun juga arsitektur yang ramah terhadap lingkungan sekitarnya.

Referensi:
https://id.scribd.com/doc/110347843/Sistem-Pencahayaan-bangunan-Dan-penghemat-Energi

Artikel Terkait